NPM : 26210162
KELAS: 3EB17
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari
hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih
rendah.
1. Terdapat pada kalimat utama,
2. Penjelasannya berupa hal-hal yang umum,
3. Kebenarannya jelas dan nyata.
1. Penarikan simpulan
secara langsung
Simpulan secara
langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu
prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara
langsung:
Sebagian P adalah S.
(simpulan)
Contoh:
Semua manusia
mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang
mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
Semua S adalah P. (premis)
2.Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran
deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
Contoh 1
Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)
Contoh 2
Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah
manusiaJadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)
b.Entimen
Entimen adalah
penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
Contoh 1.
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
Contoh 2.
- Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang
ilmuwan.Jadi, Anto adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian
silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan
silogisme.
Contoh Kalimat
Deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar