Sabtu, 13 Oktober 2012

PENALARAN DEDUKTIF

NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI
NPM : 26210162
KELAS: 3EB17

Pengertian Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
 
Faktor – faktor dalam penalaran deduktif , ada 3 yaitu:
1. Terdapat pada kalimat utama,
2. Penjelasannya berupa hal-hal yang umum,
3. Kebenarannya jelas dan nyata.
 
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung. 
 
       1.  Penarikan simpulan secara langsung

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.

Simpulan secara langsung:
Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh:

Semua manusia mempunyai rambut. (premis)

Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

Semua S adalah P. (premis)

 2.Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

  a. Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

 Contohnya:

  Contoh 1
 Semua manusia akan mati
 Ani adalah manusia
 Jadi, Ani akan mati. (simpulan)

  Contoh 2
Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

b.Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contohnya :

  Contoh 1.
 Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
 Pada malam hari tidak ada sinar matahari
 Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

  Contoh 2.
-     Semua ilmuwan adalah orang cerdas
 Anto adalah seorang ilmuwan.
 Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.

Contoh Kalimat Deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

Sumber :



 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar